Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
1. Pengertian
a. Hiperemesis gravidarum
adalah mual dan muntah pada ibu hamil yang hebat sehingga menganggu pekerjaan
sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk (prawirohardjo,2008).
b. Hiperemesis Gravidarum
adalah mual damn muntah yang terjadi secara terus 0menerus, sehingga menggangu
kehidupan sehari-hari serta menimbulakn kekurangan cairan dan terganggunya
keseimbangan elektrolit (Manuaba, 2007).
c. Hiperemesis garavidarum
adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu pekerjaan
sehari-hari pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam
mochtar, 2000)
d. wanita hamil memuntahkan
segala apa yang dimakan dan diminumnya hingga berat badannya sangat turun,
tugor kulit berkurang, dieresis berkurang dan timbul asetonuria, keadaan ini
disebut hiperemesis gravidarum (Sastrawinata, 2004)
2.factor predisposisi
penyebab hiperemesis gravidarum belumdiketahui secara
pasti,tetapiadafactorpredisposisinyasebagaiberikutFaktor–factor predisposisi
yang dikemukakan :
a. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada waktu hamil yang kekurangan darah lebih
sering terjadi hioeremesis gravidarum, dapat dimasukan dalam ruang lingkup
factor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemi, wanita primigrapida
overdistensi rahim, hamil ganda ,hami molahidatidosa. Sebagian primigravida
belum mampu beradaptasi terhadap hormon
estrogen dan korenik gonadotropin, sedangkan ada hamil ganda dan molahiditosa
jumlah hormone yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan hiperemesis gravidarum
b.Faktor Psikologis
Hubungan
factor psikologis dengan kejadian hiperemesisi gravidarum belum
jelas,kemungkinan wanita yang mendadak hamil, takut kehingan pekerjaan,
keretakan hubunga dengan suami, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan
sebagainya, diduga dapat menjadi factor kejadian hiperemesis gravidarum
c.factor Alergi
Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan
vili karalis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka factor alergi
dianggap dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum.
3. Manifestasi klinis
Batas
mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada
kesepakatan. Ada yang mengatakan bisa lebih dari 10x muntah, akan tetapi
apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis. Menurut
berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
a.
Tingkat I
Mual muntah terus menerus
menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri
diepigastrium, nadi sekitar 100x/menit, tekanan darah sistolik turun, turgor
kulit kurang, lidah kering, dan mata cekung
b, Tingkat II
Mual dan muntah yang hebat
menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit
mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik
(dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, aseton tercium pada hawa pernapasan
karena mempunyai aroma yank has dandapatpuladitemukandiurine
c.Tingkat III
Keadaan umum jelek, kesadaran sangat
menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, dehidrasi hebat, suhu
badan naik dan tensi turun sekali, ikterus, komplikasi yang dapat berakibat
fatal terjadi pada susunan saraf pusat (ensefalopati wernikel) dengan adanya :
nistagmus, diplopia, perubahan mental. Kedaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan termasuk vitamin B komplek timbulnya ikterus menunjukan
payah hati
4.Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trisemester pertama. Pengaruh f isiologik hormon esrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sisem saraf pusat atau akibatberkurangnya pengosongan lambung.
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trisemester pertama. Pengaruh f isiologik hormon esrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sisem saraf pusat atau akibatberkurangnya pengosongan lambung.
Hiperemesis
gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila
terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit, penurunan berat badan, efek sismetikdan menimbulkan kekurangan
cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit. Belum jelas mengapa
gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian wanita, tetapi faktor psikologik
merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang
sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan
dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat.
Hiperemesis gravidarum ini dapat menakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy, sehingga pembakaran tubuh beralih pada cadangan lemak dan protein. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Narium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunna zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah an bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss),dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
Hiperemesis gravidarum ini dapat menakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy, sehingga pembakaran tubuh beralih pada cadangan lemak dan protein. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Narium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunna zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah an bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss),dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
5. Komplikasi
Dehidrasi
berat,ikterik, takikardi, suhu meningkat, kelaparan, gangguan emosional yang
berhubungan dengan kehamilan dan hubungan Keluarga, depresi, pada janin terjadi
abortus danIUGR.
6. Pencegahan
Prinsip
penegahan adalah mengubah emesis agar tidak terjadihiperemesis. Penerangan
bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses yang pisiologi. Makan
sedikit-sedikit tapi sering, beri makanan selingan super biscuit, roti kering
dengan teh hangat saat bangun dan sebelum tidur. Hindari makanan yang berminyak
dan berbau, makanan sebaiknya disajikan dalam kedaan hangat. Jangan tiba-iba
berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah, difekasi
hendaknya diusahakan terakhir
7. Penanganan.
a. Pencegahan dengan memberikan
informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu – ibu dengan maksud menghilangkan
faktor psikis rasa takut, juga tentang diet ibu hamil, makan jangan sekaligus
banyak, tetapi dalam porsi sedikit – sedikit namun sering, jangan tiba – tiba
berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah, defekasi
hendaknya diusahakan teratur
b. Terapi obat, menggunakan sedative
(luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti
muntah (mediamer B6, drammamin, avopreg, avomin, torecan), antasida dan
anti mulas
c. Hiperemesis gravidarum tingkat II
dan III harus dirawat inap dirumah sakit :
a. Kadang – kadang pada beberapa wanita hanya tidur dirumah sakit saja,
telah banyak mengurangi mual muntahnya
b. Isolasi, jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya
perawat dan dokter saja boleh masuk,
kadang kala hal ini saja tanpa pengobatan khusus telah mengurangi mual dan
muntah
c. Terapi psikologik. Berikan pengertian bahwa kehamilan
adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tak perlu takut dan
khawatir. Cari dan coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosio
ekonomi dan pekerjaan sertalingkungan
d. Penambahan cairan. Berikan infuse dekstrosa / glukosa
5% sebanyak2-3literdalam24jame. Berikan obat – obatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar